Pafi Kabupaten Sampang dan Prospek Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian
Jika Kita pernah mendapatkan resep dari dokter, Kita pasti pernah berinteraksi dengan apoteker ataupun asistennya. Dan banyak orang dari Kita beranggapan jika Apoteker ini hanya sebatas melayani pengambilan obat saja. Selama ini profesi tenaga kefarmasian di Indonesia masih tidak disadari perannya sehingga belum diposisikan sejajar dengan tenaga medis lainnya.
Padahal Tenaga Farmasi memiliki tanggung jawab yang besar untuk mempelajari cara penyimpanan, penyediaan, dan penyalurannya obat. Mereka juga mempelajari tentang senyawa dan sintesis obat, lalu meraciknya menjadi obat yang layak dan aman dikonsumsi. Dan yang terpenting juga adalah mengetahui cara kerja obat di dalam tubuh sehingga bisa menentukan obat yang pas untuk menanganinya tanpa menimbulkan efek samping yang berbahaya.
Prospek kerja Tenaga Teknis Kefarmasian
Seiring dengan semakin banyaknya fasilitas kesehatan dibangun maka tenaga kerja Farmasi yang kompeten akan terus dibutuhkan. Masih banyak daerah-daerah yang masih belum memiliki tenaga farmasi yang memadai, baik itu di rumah sakit, apotik, peneliti, hingga sekolah farmasi.
Tenaga Teknis Kefarmasian adalah bidang yang sedang berkembang dan menjadi pilihan karir yang bagus. Selain sebagai pilihan karir, menjadi tenaga kefarmasian juga pilihan yang tepat untuk mengabdi agar kualitas hidup masyarakat semakin baik.
1. Kemampuan Komunikasi yang baik.
Tenaga teknis kefarmasian bekerja langsung dengan pasien untuk membantu mereka kembali sehat secepat mungkin. Dan karena berinteraksi langsung maka dibutuhkan kemampuan komunikasi yang bagus agar pasien bisa mengerti tentang obat yang diberikan. Sehingga dengan komunikasi yang bagus maka dapat meningkatkan kepatuhan pengobatan pasien, sekaligus mengurangi kesalahan pengobatan, menimalisir efek berbahaya, dan juga biaya.
Selain itu, ketika para peneliti mengembangkan obat-obatan baru, apoteker perlu membantu penyedia layanan dan pasien dalam memahami perbedaan antara obat-obatan dan menentukan obat mana yang paling sesuai.
2. Pilihan Karier yang Luas
TTK dapat bekerja di berbagai tempat, tidak hanya di apotek saja tetapi juga di fasilitas perawatan seperti rumah sakit, lembaga penelitian farmasi, industri farmasi, lembaga pemerintah, akademisi dan profesi lainnya.
3. Bisa kerja lebih cepat.
Beberapa karir di bidang kesehatan, seperti dokter memerlukan gelar dan proses belajar yang lama. Sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Mengejar karir di bidang farmasi menawarkan jalur yang lebih sederhana . Untuk menjadi seorang Tenaga kefarmasian kebanyakan bisa dicapai dengan menempuh D3 Farmasi.
Tenaga Teknis Kefarmasian di Kabupaten Sampang
Organisasi Tenaga Teknis Kefarmasian ada dibawah naungan Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI). Organisasi ini keanggotaannya bukan hanya untuk Asisten Apoteker seperti dahulu tetapi juga bagi Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Ahli Madya Analis Farmasi dan Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker. Semua Tenaga Teknis Kefarmasian harus menjadi anggota Pafi.
Saat ini pafi ada di setiap kota dan kabupaten di Indonesia, salah satunya Pafi Kabupaten Sampang yang berada di Jl. Kramat Agung, Sampang. Pafi sebagai wadah para tenaga teknis kefarmasian bisa menginspirasi generasi saat ini untuk lebih tertarik menjadi ahli farmasi. Terlebih saat ini di Sampang sudah ada beberapa sekolah kefarmasian seperti SMK N 1 Sampang, SMK YPE, SMK Jaifaq dan Universitas Islam Madura.
Kabupaten Sampang juga memiliki beberapa rumah sakit seperti RSUD M Zyn, RS Sukmawijaya, RS Nindhita dan beberapa apotek yang tentunya membutuhkan tenaga-tenaga farmasi yang handal. Belum lagi Puskesmas yang saat ini menjadi garda terdepan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
Dikutip dari jatimtrending, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia Kabupaten Sampang juga belum lama ini melaksanakan halal bihalal yang dibarengi dengan santunan bagi anak yatim. Ini adalah agenda rutin tahunan Pafi Kabupaten Sampang untuk membantu sesama yang sedang membutuhkan.
Kolaborasi Pafi dengan lembaga lain tentunya akan mendorong pengabdian yang lebih luas di Masyarakat. Dan pada akhirnya dapat mengatasi hambatan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk kemajuan bidang farmasi di Negara Kita.