Perjalanan Joko Widodo dari Pengusaha Mebel Menjadi Presiden

Presiden ke tujuh Indonesia ini bernama Joko Widodo, seorang presiden yang memiliki kesan sederhana dan begitu merakyat. Pak Jokowi begitu kemudian beliau dikenal lahir di Solo, 21 Juni 1961. Ia berasal dari keluarga sederhana, dan bahkan semasa kecil beliau pernah mengalami masa dimana rumahnya terkena gusuran. Ia adalah kakak laki – laki tertua dalam keluarganya, Jokowi memiliki tiga adik perempuan, bernama Iit Sriyantini, Ida Yati, dan Titik Relawati.

jokowi muda

Jokowi muda berkuliah di Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta angkatan 1980. Walaupun memiliki pembawaan dan karakter yang lembut, ternyata selama berkuliah Jokowi aktif sebagai Mapala dan mempunyai hobi naik gunung. Hampir setiap ada waktu senggang ia mendaki gunung bersama rekan seangkatannya. Dalam kelompoknya tersebut,Jokowi dikenal bisa mengayomi dan bersikap bijaksana.

Sebelum terjun kedunia politik, beliau berkiprah sebagai pengusaha mebel yang cukup sukses. Profesinya ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh kedua orang tuanya yang juga menggeluti bisnis kayu semasa beliau kecil. Baru kemudian pada tahun 2005 beliau memulai karier politiknya dengan menjadi Wali Kota Solo, Jawa Tengah. Kinerjanya sebagai walikota kemudian mengantarkannya kembali terpilih pada periode kedua dengan perolehan suara lebih dari 90%. Sebuah angka sangat fenomenal yang menggambarkan bahwa masyarakat Kota Solo sangat puas dengan kepemimpinannya.

Baca Juga  4 Tas Etnik Indonesia yang Selalu Diburu Wisatawan

jokowi keluarga

Kebijakan-kebijakan yang beliau putuskan selalu mengedepankan dialog dan menghadirkan solusi yang menguntungkan semua pihak. Salah satunya adalah politik makan siang sebuah cara yang unik sekaligus humanis dalam memperlakukan warganya. Beliau mengomunikasikan keinginan pemerintah daerah supaya diterima warganya dengan mengundangnya makan siang bersama. Dengan suasana kekeluargaan, pemerintah dan warga saling bertukar pikiran dan mencari solusi terbaik dari setiap kebijakan yang akan diputuskan. Gaya komunikasi seperti ini dilakukan bukan hanya saat masih menjabat sebagai Walikota Surakarta saja tetapi berlanjut saat beliau mempimpin Jakarta.

Perilaku berempati dan dekat dengan masyarakat terus melekat hingga kini beliau menjabat sebagai presiden ke tujuh Republik Indonesia. Pengawalan paspampres tidak pernah berlebihan, sehingga masyarakat dapat merasa dekat dengan Presidennya. Dari segi pakaianpun, Jokowi tampil sederhana dengan kemeja putih yang begitu simpel. Semoga saja beliau tetap tampil sebagai pemimpin yang mampu mengayomi masyarakat dan mengantarkan Negara Indonesia kepada kejayaannya.