Ini Perbedaan Antara Ekonomi Maritim dan Ekonomi Biru

Perbedaan Antara Ekonomi Maritim dan Ekonomi Biru

‘Ekonomi maritim’ adalah istilah yang digunakan untuk kegiatan ekonomi dan industri yang memanfaatkan sumber daya laut dalam proses produksi atau menghasilkan produk juga jasa. Ekonomi maritim dapat berupa kegiatan ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung terjadi ‘di laut’, memanfaatkan hasil ‘dari laut’ dan menggunakan ‘laut’ untuk distribusi barang dan jasa dalam aktivitas laut.

Kegiatan ekonomi laut meliputi transportasi laut, kapal pesiar, eksplorasi & produksi minyak dan gas lepas pantai (E&P), perikanan, budidaya, dan sebagainya.

Industri kelautan meliputi wisata pantai, bioindustri kelautan, industri kimia laut, dan pengolahan hasil laut. Untuk kegiatan laut meliputi pembuatan kapal dan kapal, jasa bisnis kelautan, pembuatan peralatan laut, dan sebagainya.

Selain ‘ekonomi maritim’ ada istilah lainnya lainnya yang berkaitan dengan penggunaan ekonomi sumber daya laut yaitu, istilah ‘ekonomi biru’. Istilah ini berasal dari kekhawatiran yang berkembang tentang iklim. Rusaknya lingkungan laut akibat pemanfaatan yang tidak berkelanjutan dari sumber daya laut dalam kegiatan ekonomi dan industri maritim.

Baca Juga  Menjaga Berat Badan Tetap Ideal di Masa Pandemi

Ekonomi biru menekankan keharusan untuk pengembangan kegiatan ekonomi kelautan secara terpadu dan berkelanjutan yang bertujuan untuk memisahkan pembangunan sosial-ekonomi dari degradasi lingkungan. Ini berfokus pada menangkap sinergi potensial dan mengelola timbal balik di seluruh industri untuk mengatasi ancaman yang sekarang dihadapi lautan dengan lebih baik.

Penekanan pada ekonomi biru telah membawa perubahan dalam proses ekonomi maritim dengan menggabungkan praktik ramah lingkungan yang berkelanjutan sesuai dengan standar dan norma yang ditentukan oleh otoritas pengatur nasional, regional dan internasional. Intinya, ekonomi maritim dan ekonomi biru identik dalam konteks kontemporer.