4 Materi dan Cara Belajar Bahasa Jerman di Rumah

Belajar Bahasa Jerman – Untuk kamu yang masih belum bisa berbahasa Jerman karena hanya belajar secara otodidak, maka sebenarnya dapat memulai dengan belajar Bahasa Jerman di Jakarta di tempat kursus.

Namun, jika misalkan Kamu belum memiliki dana maka tak ada salahnya belajar Bahasa Jerman secara otodidak di rumah dan Kita dapat belajar bahasa Jerman di rumah dengan mengetahui pemahaman-pemahaman berikut ini.

mengenal bahasa jerman

4 Materi dan Cara Belajar Bahasa Jerman di Rumah

1. Gender pada Kata Benda

Sewaktu belajar kosa kata, kita harus memahami bahwa bahasa Jerman memiliki gender pada kata-kata bendanya. Pada kata-kata dalam bahasa Jerman bisa mengandung sifat feminin, maskulin, dan bisa juga netral.

Sewaktu menerapkan cara belajar bahasa Jerman, kita harus memperhatikan bahwa ada kata yang hanya bisa digunakan untuk subyek laki-laki atau perempuan saja, dan ada juga yang bisa digunakan untuk keduanya.

Contohnya, kata “tisch” (meja) yang ber-articles “der” menjadi “der Tisch” akan menandakan sifat kata ini sebagai maskulin. Contoh lain, “die Katzte” (kucing) menandakan bahwa kata ini bersifat feminin.

Setiap kata bergender maskulin akan diawali dengan articles “der” atau “ein”, kata feminim diawali articles “die” atau “eine”, sementara kata bergender netral diawali “das” atau “ein”. Articles pertama digunakan untuk kata tunggal sementara articles kedua untuk kata plural.

Baca Juga  Panduan Traveling Ke Yogyakarta dalam 2 hari 1 Malam

2. Ada Banyak Bentuk Kata Jamak

Sewaktu menerapkan cara belajar bahasa Jerman, maka kita akan menemukan berbagai bentuk kata yang mengartikan jumlahnya jamak. Jika dalam bahasa Indonesia arti jamak dapat ditulis dengan cara mengulang kata dan dipisahkan dengan tanda hubung, maka dalam bahasa Jerman terdapat setidaknya lima bentuk.

a. Memberi akhiran “-e” pada kata jamak, contohnya adalah sebagai berikut.

Kata ber-articles “der Koch” menjadi “die Köche” (koki-koki).
Kata ber-articles “das Pferd” menjadi “die Pferde” (kuda-kuda).

b. Memberi akhiran “-er” pada kata jamak, seperti pada kata-kata berikut ini.

Kata ber-articles “das Haus” menjadi “die Häuser” (rumah-rumah).
Kata ber-articles “der Mund” menjadi “die Münder” (mulut-mulut).

c. Memberi akhiran “-n/en”pada kata jamak, seperti pada kata-kata berikut ini.

Kata ber-articles “das Auge” menjadi “die Augen” (banyak mata).
Kata ber-articles “der Name” menjadi “die Namen” (nama-nama).

d. Memberi akhiran “-s” pada kata jamak seperti dalam bahasa Inggris, seperti contoh berikut.

Kata ber-articles “das Kino” menjadi “die Kinos” (sinema-sinema).
Kata ber-articles “das Radio” menjadi “die Radios” (radio-radio).

Baca Juga  4 Alasan Wajib Bisa Bahasa Inggris Di Era Globalisasi

bahasa jerman

e. Ada juga kata jamak yang tidak perlu diubah. Untuk yang satu ini mungkin cukup sulit bagi seseorang yang baru belajar bahasa Jerman, contohnya adalah sebagai berikut.
“der Onkel” menjadi “die Onkel” (paman).

3. Ada Kata Bermakna Sama dalam Ragam yang Sama

Kita akan menjumpai beberapa kata dalam bahasa Jerman, dalam ragam yang sama, tetapi mempunyai makna yang sama. Hal ini yang membuat belajar vocabulary bahasa Jerman menjadi harus lebih teliti.

Dalam bahasa Indonesia, hanya ada kata “Anda” dalam ragam formal. Pada ragam informal, kata “Anda” berubah menjadi kata “kamu”. Hal itu berbeda dalam bahasa Jerman, satu kata pada ragam formal/informal mempunyai dua variasi kata.

Misalnya, pada kata “Sie” dalam kalimat “Haben Sie mir schon gegessen?” berarti “Anda”. Oleh sebab itu, kata tersebut harus ditulis dengan awalan kapital. Uniknya, selain “Sie” terdapat juga kata lain. Kata “Ihnen”, misalnya pada “Wie geht es Ihnen?”, juga bermakna “Anda” sehingga harus ditulis dengan awalan huruf kapital.

4. Kata Kerja Berada pada Urutan Kedua dalam Klausa

Baca Juga  8 Keuntungan Traveling Memakai Mobil

Sewaktu menerapkan cara belajar bahasa Jerman, kita akan menemui bahwa kata kerja akan ditempatkan pada urutan kedua dalam kalimat atau klausa.

Misalnya pada misalnya pada kalimat “Den Mann beißt der Hund”. Apabila diterjemahkan menurut grammar bahasa Indonesia, maka kalimat tersebut dapat diartikan “Pria itu menggigit anjing”. Menurut tata bahasa Jerman, kalimat tersebut berarti “Anjing menggigit pria itu”.

Selain karena aturan penempatan kata kerja, penting juga mengingat bahwa kata benda maskulin bhasa Jerman pada dasarnya menggunakan articles “den”. Apalagi, khusus kalimat ini yang berada dalam kasus akusatif sehingga kata “mann/pria” menjadi orang yang dikenai atau objek.

Nah, itulah tadi pembahasan mengenai beberapa langkah yang harus dilakukan ketika menerapkan cara belajar bahasa Jerman. Jangan lupakan bagian terpenting, yaitu mengakrabkan diri dengan bahasa Jerman setiap harinya.