Bahasa Bayi yang pertama adalah nonverbal dan terjadi segera setelah lahir. Bayi meringis, menangis, dan menggeliat adalah cara mereka untuk mengekspresikan berbagai emosi dan kebutuhan fisik, mulai dari rasa takut, lapar hingga perasaan tidak nyaman. Sebagai orang tua yang baik kita harus belajar mendengarkan dan mencoba untuk mengerti arti dari tangisan bayi agar bisa memberikan penanganan yang tepat.
Sebelum bayi bisa berbicara dalam bahasa yang dapat kita mengerti, mereka akan terlebih dahulu mengoceh dan bermain-main dengan suara yang mungkin terdengar lucu. Banyak bayi yang belajar berbicara dengan hanya menggunakan satu atau dua kata pada awalnya. Kata-kata pertama tersebut akan terdengar ajaib dan mungkin sulit dimengerti. Tonggak penting bagi bayi belajar berbicara terjadi dalam tiga tahun pertama kehidupan, pada masa inilah otaknya berkembang pesat.
Perkembangan Bicara pada Bayi
Pada usia 3 bulan, bayi mulai mendengarkan suara kita, mengawasi wajah saat kita berbicara, dan memperhatikan suara lain yang dapat didengar di sekitar dirinya. Lalu pada usia 6 bulan, bayi mulai mengoceh dengan suara yang berbeda. Misalnya, bayi mungkin mengatakan “ba-ba” atau “da-da.” Pada akhir bulan keenam atau ketujuh, bayi mulai mampu merespons nama mereka sendiri, mengenali bahasa ibu mereka, dan menggunakan nada suara mereka untuk memberi tahu bahwa mereka bahagia atau kesal.
Setelah usia 9 bulan, bayi dapat memahami beberapa kata dasar seperti “tidak” dan “selamat tinggal”. Mereka juga dapat mulai menggunakan suara konsonan dan nada suara yang lebih luas. Selanjutnya pada usia 12-18 bulan, sebagian besar bayi mengucapkan beberapa kata sederhana seperti “mama” atau “dadda” dan sekarang mereka mengerti dengan apa yang mereka katakan.
Pada usia 18 bulan, bayi mulai mengucapkan beberapa kata sederhana dan dapat memanngil nama orang, benda, dan bagian tubuh yang telah kita beritahu sebelumnya. Mereka mengulang kata-kata atau suara yang mereka dengar. Menginjak usia 2 tahun, bayi bisa merangkai beberapa kata dalam frasa pendek dua hingga empat kata. Dan ketika berusia 3 tahun, kosakata mereka meluas dengan cepat.
Belajar Bicara bersama si Kecil.
Cara melatih anak berbicara yang tepat sangat dibutuhkan agar si kecil memiliki pengetahuan kosakata yang luas dan baik. Dengan kemampuan bicara dan berbahasa tersebut tentu akan sangat mendukung perkembangan mereka selanjutnya. Ada banyak cara “menggoda” si kecil untuk berbicara, menggunakan trik-trik sederhana untuk mengajarkan anak kekuatan komunikasi. Mereka akan belajar dengan sangat cepat bahwa ketika mereka menginginkan sesuatu mereka harus bisa mengkomunikasikannya.
Trik sederhana itu misalnya jika kita mengajar si kecil untuk meminta “lebih banyak kue” pastikan kue itu siap untuk berikan ke tangan kecil mereka dengan segera. Lalu ketika si kecil menunjuk atau mengamuk tidak memperhatikan sama sekali, pastikan untuk menjelaskan bahwa kita tidak mengerti apa yang mereka inginkan. Kemudian, buat contoh cara yang tepat untuk mengajukan permintaan agar si kecil bisa memahaminya.
Trik kecil seperti ini dapat membantu membuat anak non-verbal mulai berkomunikasi. Dan tentu saja hal-hal ini perlu dilakukan dengan di iringi oleh kesabaran dan cinta. Ketika si kecil melihat bahwa ia dapat mengomunikasikan keinginan atau kebutuhan mereka secara efektif, itu akan memberi mereka keyakinan tambahan yang akan membantu mereka dalam proses pengembangan bahasa yang berkelanjutan.