Pengertian Historiografi

Pengertian Historiografi – Sahabat Pustakers, Pada kesempatan kali ini Pustaka Sekolah akan berbagi artikel yang berjudul Pengertian Historiografi. Historiografi adalah sebuah kata yang  berasal dari bahasa latin history,  historia,  yang berarti sejarah, bukti, bijaksana dan graaf.  Sedangkan pengertian harafiah historiografi adalah tulisan tentang sejarah. Namun demikian sebagai ilmu, historiografi merupakan bagian dari ilmu sejarah yang mempelajari hasil-hasil dari tulisan atau karya sejarah dari generasi ke generasi, dari jaman ke jaman. Bahkan ada yang mengatakan bahwa historiografi adalah  sejarah dari sejarah. Dengan ilmu historiografi akan dibahas hasil-hasil dari penulisan sejarah, dari sejak manusia menghasilkan suatu karya sejarah bagaimanapun sederhana bentuknya, seperti cerita rakyat, legenda, mitos dan sebagainya sampai pada karya sejarah modern.

Pengertian Historiografi

Persoalannnya adalah mengapa orang atau sejarawan harus mempelajari hasil-hasil penulisan sejarah dan apa manfaatnya. Seperti disebutkan dimuka bahwa karya sejarah yang akan dipelajari dalam historiografi adalah sejak  manusia menghasilkan karya sejarah bagaimanapun sederhananya. Dalam masyarakat yang masih sangat sederhana atau tradisional misalnya, bahwa historiografi itu merupakan ekspresi cultural dan pantulan dari keprihatinan dari suatu kelompok social yang menghasilkannya. Historiografi semacam itu belum dalam bentuk tulisan, akan tetapi masih dalam bentuk karya sastra lesan yang diwariskan secara turun temurun.

Baca Juga  13 Cara Merawat Komputer dan Laptop agar Tidak Mudah Rusak

Selanjutnya dalam masyarakat yang sudah sedikit lebih maju, dimana historiografi telah dihasilkan oleh para literati (pujangga), dan dijaga pelihara oleh para penguasa, biasanya mempunyai fungsi untuk meneguhkan suatu dinasti atau memperkuat legitimasi serta mempertahankan dasar nilai yang menjadi sandaran ideologis dari kekuasaan. Historiografi semacam ini biasanya berbentuk karya sastra dengan berbagai ragamnya, misalnya Babad Tanah Jawi, Ramayana, atau Maha Barata. Bagi para sejarawan masa kini akan mengalami kesulitan untuk bisa memperoleh informasi daripadanya. Historiografi semacam ini juga bisa berbentuk rekaman tentang berbagai peristiwa yang dianggap penting untuk dicatat, kemudian bisa dipergunakan  atau dijadikan pelajaran mengenai perilaku dan moral yang sah. Contoh yang menonjol tentang hal itu adalah historiografi tradisional Tiongkok, yang memang mempunyai tradisi mencatat peristiwa-peristiwa penting, baik peristiwa-peristiwa pada masa suatu dinasti masih berkuasa maupun dinasti-dinasti yang mendahuluinya. Hal yang sama juga dapat diketahui dalam tradisi Islam dengan bentuk catatan yang disebut dengan istilah ‘tarikh’. Historiografi semacam ini sudah bersifat faktual, karena apa yang disajikan atau ditulis sudah merupakan catatan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di masa lampau.

Kemudian yang terakhir yaitu dalam masyarakat yang sudah maju, historiografi modern yang dihasilkan sejarah yang ditulis secara kritis (penulisan sejarah kritis). Dalam hal ini historiografi tidak hanya berhenti pada pencatatan atau penyajian fakta-fakta, akan tetapi dilanjutkan dengan interpretasi  atau sintesa terhadap fakta-fakta yang diperoleh  agar dapat disusun (rekonstruksi) suatu kisah sejarah yang hidup dan harmonis. Untuk itu diperlukan perangkat metodologi  sebagai suatu disiplin ilmu.

Baca Juga  4 Kafe Terbaik di Paris yang Wajib Dikunjungi

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa setiap generasi suatu jaman  itu menulis sejarahnya sendiri, karena setiap generasi itu mempunyai keterikatan  dengan latar belakang sosial budayanya sendiri (cultuur gebudenheid), atau jiwa jamannya sendiri (geesttijd  gebundenheid), yang direfleksikan oleh para pujanga atau sejarawan dalam karya-karyanya. Dengan mengetahaui keterikatan tersebut, maka para sejarawan masa kini yang membaca atau bahkan memanfaatkan karya-karya sejarah sebagai sumber sejarah, harus bisa melepaskan diri (mengemanasi) dari pengaruh kebudayaan dan jiwa jaman dar setiap karya sejarah, sehingga bisa diperoleh informasi yang kredibel (fakta sejarah) dari setiap karya sejarah.

Mengenai ruang lingkup temporal dari mata kuliah historiografi Eropa Barat ini seharusnya meliputi periode  yang tidak terbatas, yaitu sejak manusia di Eropa Barat mengahasilkan suatu karya historiografi sampai pada historiografi modern.  Namun demikian oleh karena terbatasnya waktu yang tersedia untuk mata kuliah ini (2 sks), maka penyajiannya akan diberikan secara selektif sejauh bisa mewakili fase-fase perubahan dalam perkembangan historiografi, yang sejalan dengan perkembagan sejarah kebudayaan Eropa Barat. Fase-fase itu secara berurutan adalah, historiografi Yunani kuno dan historiografi Romawi, historiografi Abad Tengah, historiografi Renaissance dan yang terakhir historiografi Modern.

Baca Juga  Ramadan Lebih berkesan Dengan Konten dari Aplikasi Umma

Demikianlah Artikel Pustaka Sekolah mengenai Pengertian Historiografi, semoga artikel ini tentunya dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi kita semua.[ps]